Rapat warga SIWALIMA-UNHAS di pelataran Baruga AP. Pettarani Unhas telah menyepakati tanggal perhelatan pertama serikat kaum muda muslim Maluku yang kuliah di Unhas ini. Rencananya Kongres I (pertama) ini akan dilaksanakan pada tanggal 21-22 Maret 2009 di Kawasan wisata alam Bantimurung, Kabupaten Maros.
Kongres dipersiapkan oleh Organizing Commitee (OC)yang mengerjakan kebutuhan teknis dan Steering Commitee (SC) yang mempersiapkan segala kebutuhan konsep dan drafting. Keduanya telah berjalan dan selalu di setiap pekan ada pertemuan evaluasi kinerja yang dilakukan di pelataran Baruga AP. Pettarani Unhas, sore hari.
Panitia memanfaatkan sebuah kamar kost yang cukup luas di dekat kampus Unhas milik seorang warga SIWALIMA-UNHAS yang merelakannya dijadikan basecamp sementara. Basecamp untuk keperluan rapat dan pengerjaan agenda kepanitiaan pada waktu pulang kuliah. Warga SIWALIMA-UNHAS yang berjumlah sekitar tiga puluhan (data sementara) itu menunjukkan antusiaisme yang besar atas eksistensi serikat ini. Hal ini terlihat dari keaktifan dan sikap positif mereka saat mengikuti rapat-rapat dan aktivitas lainnya.
Kongres yang pertama ini mengusung tema sentral "Penguatan Internal Lembaga Menuju Perlawanan terhadap Agenda Neoliberalisme". Tema diinseminasi oleh SC melalui rapat SC yang berlangsung pada tanggal 9 Maret 2009 di basecamp. Tema ini menurut koordinator SC (Rus'an Latuconsina), terdiri atas dua gagasan utama yang menjadi modus determinan dalam mengarahkan serikat ini kedepan. Frase yang pertama(Penguatan Internal lembaga) menjadi tahapan pembasisan kader ideologis-progresif yang memiliki kesadaran raushan fikr (intelektual yang tercerahkan) sebagai persiapan menuju proses berikut yang diungkapkan lewat frase kedua (Menuju Perlawanan terhadap Agenda Neoliberalisme). Proses kedua sebagai tahap perjuangan yang tidak terlepas dari tahap pertama. Proses perjuangan membela nilai yang hak dan melawan kemungkaran meniscayakan kader-kader yang telah sadar secara ideologis. Islam sebagai panduan ideologis diinternalisasikan lewat tahapan perkaderan yang didukung oleh perangkat organisasi diproyeksikan memandu kader-kader SIWALIMA-UNHAS turut dalam perjuangan kemanusiaan melawan agenda-agenda neoliberalisme yang bercirikan privatisasi aset negara, deregulasi dan liberalisasi pasar (market liberalization), dimana agenda-agenda neoliberalisme ini telah menggiring negara-negara dunia ketiga termasuk Indonesia kedalam kebangkrutan, baik secara ekonomi, politik maupun sosial budaya. Salah satu agenda neoliberalisme yang tengah membajak dunia pendidikan kita adalah Badan Hukum Pendidikan (BHP) setelah DPR RI mengesahkan RUU BHP yang ditolak berkali-kali oleh mahasiswa dan gerakan rakyat Indonesia pada tanggal 17 Desember 2008 lalu. Mahasiswa Muslim Maluku yang berserikat dalam wadah SIWALIMA-UNHAS ini harus turut sebagai agen perubahan dan agen pengawal nilai menggabungkan diri kedalam barisan perlawanan mahasiswa dan rakyat yang anti neoliberalisme sebagai agenda neo-imperialisme dan neo-kolonialisme.
Selasa, Maret 10, 2009
Jelang Kongres SIWALIMA-UNHAS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar